ODOJ , UMMI & AKHi KHOLIS
11:07
Hari ini komunitas *One Day One Juz* genap usia 3 tahun .
Berarti hampir 3 tahun juga aku telah ber odoj. Alhamdulillah . Semoga bisa terus istiqomah. 😊
Inget awal awal gabung odoj . Bersama Dwika , Dwi Nur , dan beberapa temen lain semangat mendaftar di akhir nopember.
Alhamdulillah pas awal Desember dapat nomor rumah G-193. 🏡
Yang namanya rumah baru , hehehe ... girang semua penghuninya. Penuh bahagia ...penuh semangat ... menyelesaikan tilawah 1 juz al Quran setiap hari.
Biar lebih semangat ... kita bagi bagi hadiah .
Yang kholas 10 awal dapet rumah , yang kemudian dapet mobil , yang belakangan ... dapet sekantung duit.
Asyiiik ya ? 😄 hahaha..
Tapi rumah , mobil , dan duitnya itu cuma gambar emoticon di grup whatsapp.
Hehehe ... biar seru seru aja.
Tapi emang seru lho, sampai sampai si bungsu Olis tertarik . Pinisirin .
Umi lagi apa sih itu ? ( waktu itu usianya masih 7 tahun )
Kujelaskan secara sederhana tentang apa itu odoj . Dia diam , berfikir sejenak , lalu bertanya , "ada anak anak yang ikut odoj gak mi ? "
Umi : "hmm.. di grup umi gak ada lis. Semua yang ikut itu ibu2. Kenapa ya lis ? "
Esok harinya.
Seperti biasa , tiap pagi aku mengantar anak empat ke sekolah . Mulai dari yang sulung , nomor 2, nomor 3 dan si bungsu olis terakhir.
Butuh 15 menit mengantar 1 anak .
Sehingga pas giliran olis ,dia telah menunggu 45 menit.
Meski menunggu begitu lama , dengan wajah ceria olis naik boncengan motor sambil bicara riang .
"Mi, sambil nunggu umi anter bamah , baina , dan mas usath tadi ... olis sudah tilawah 10 halaman lho mi ! Nanti pulang sekolah olis mau tilawah lagi 10 halaman ah. Rasanya olis bisa mi ikut odoj. "
Dan ternyata olis bersungguh2 , dia tidak sekedar bicara. Pulang sekolah bergegas ambil Quran dan segera menyelesaikan 1 juz nya.
"Ayo mii ... daftarin olis ke odoj . Olis pingin ikut odoj !" Serunya girang sambil melompat lompat .
Aku jadi serbasalah .
Gak ngerti. Sepertinya komunitas odoj utk orang dewasa. Ikhwan dan akhwat pun grupnya dipisah . Daftarnya kemana pun ummi tak tau .
Dengan rasa bersalah , aku mencoba menghibur Olis sholih.
"Olis masih 7 tahun . Umi belum tau apa ada grup odoj untuk anak 7 tahun . Sabar ya ... nanti umi cari tau dulu. Ya ? "
"Ya, umi . Cariin tau ya mi. Olis sambil latihan terus tiap hari 1 juz . " ucapnya tetap semangat.
Alhamdulillah pada bulan *APRIL 2014*, aku nemu postingan pendaftaran ODALF , kelas persiapan odoj . Kufikir ini grup anak-anaknya odoj . Dengan gembira kusampaikan berita ini ke Olis.
Sudah bisa ditebak ... dia terus melompat lompat ...seakan tanah tempat berpijak ini ada per nya . 😅
"Ummiiiii .... olis sudah ada grup odoj nya. "
Katanya setengah berteriak .
"Ummiiii .... teman2 salah manggil nama kholis . Masak olis dipanggilnya "akhi Kholis" ... yang betul ..."Rijal Kholis" .
Hihihihi ... hihihi ....
Kujelaskan makna sapaan "akhi" kepada olis. Meski sedikit bingung ... ia gembira dengan panggilan akhi kholis di grupnya.
"Semua pada manggil akhi akhi gituh mi .
Tapi olis manggil mereka pak ustadz aja.
Soalnya ...ternyata semua bapak bapak "
Oooh ...iya. ternyata umi keliru.
Kirain grup odalf khusus utk anak2 ternyata juga untuk dewasa. Dan ndelalah di grup odalf olis , setelah olis tuh yg paling muda usia SMA.
Dan lagi ... olis kekeh dengan 1 juz nya .
Jadi ketika di grup ke bagian jatah juz 1A, maka olis membaca juz 1A dan juz 16A.
Sehingga pas tugas tilawah juz 15B , ia pun khatam dengan membaca tanbahan 30B.
Alhamdulillah ... olis cukup semangat dan istiqomah. Bertahan berganti ganti grup dan berganti ganti admin.
Hingga suatu hari dia berkata,
"Ummi ... olis gak mau ikut odalf lagi."
Oooh ... ( dalam hatiku , ya namanya anak2 , mungkin dia jenuh )
"Olis gak mau ikut odalf . Olis maunya ikut odoj betulan mi . ODOJ yang 1 juz "
Ooohhh ..( ummi salah , ternyata olis istiqomah )
Aiiiih ... umi jadi terharu.
Baiklah ,
Akhirnya setelah ngobrol dikit dgn admin odalfnya untuk pamitan ... dengan bantuan ustadz Satria , si olis masuk ke grup 141 ODOJ mulai 2 November 2015.
Gak berasa juga setahun sudah
Alhamdulillah .
Semoga istiqomah .
0 komentar